Konstruksi Lirik dalam Musik Dangdut dan peralatannya,
Meskipun lagu-lagu dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain
secara mudah, bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif,
sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali
ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada beberapa lagu
masa 1960-an seperti Burung Nuri dan Seroja. Lagu
dangdut juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai
musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan
sinkop. Intro dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan
seruling, selebihnya merupakan permainan gitar atau mandolin sedangkan
suara kendang sebagai background dari lagu yang dikumandangkan. Panjang
intro dapat mencapai delapan birama. Lagu dangdut standar tidak memiliki
refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang
berbeda dengan bagian pertama. Sebelum memasuki bagian kedua biasanya
terdapat dua kali delapan birama jeda tanpa lirik (interlude). Bagian
kedua biasanya sepanjang dari dua kali delapan birama dengan disela satu
baris jeda tanpa lirik. Di akhir bagian kedua kadang-kadang terdapat
koda sepanjang empat birama. Lirik bagian kedua biasanya berisi
konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan
yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.
Peralatan yang mendukung atas terselenggaranya pementasan musik dangdut baik yang berskala besar maupun berskala kecil*
No comments:
Post a Comment