Thursday, 26 February 2015

Pertunjukan Grobak Dangdut

Keberadaan musik Dangdut telah dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat baik kalangan tinggi, kalangan menengah maupun kalangan bawah dalam lingkugan masyarakat Indonesia  hingga  kini, hal tersebut dikarenakan adanya kesederhanaan dan kelugasan dalam setiap liriknya yang diusung dalam setiap lagu, hal inilah menyebabkan lagu-lagu musik ini dikenal semua orang terutama kalangan bawah, karena tidak perlu berpikir panjang dalam menerjemahkan makna yang ada di balik lagu tersebut. Karakter ini memang cocok untuk kalangan masyarakat bawah sehingga keberadaan lagu  Dangdut mendapat tempat di hati mereka. Namun dalam perjalanannya itu setelah terjadi kolaborasi dengan beberapa lagu dari genre laing, sampai sekarang ini keberadaan jenis musik Dangdut telah diakui oleh masyarakat kalangan atas juga, tentu saja bagi mereka yang tidak tergila-gila dengan apa itu yang namanya “Gengsi” tetapi memang didasari dengan keinginan hatinya itu sendiri.  Bahkan prang nomor satujajaran pemerintahan Jawa Timur yang pada waktu itu menjabat Gubernur Jawa Timur yaitu Basofi Sudirman juga sebagai penyanyi Dangdut dengan lagu hit’snya berjudul “Tak Semua Laki-laki” yang telah sukses merebut hati penggemarnya. Dampak dari hal tersebut adalah disetiap kali kesempatan ada Basofi Sudirman , maka hadirin akan mendaulatnya untuk nyanyi. Dalam perjalanan hingga sekarang, musisi musik Dangdut terus memperbaiki citranya di mata masyarakat mulai dari lirik-lirik yang ditampilkan sampai aksinya di atas panggung atau stage. Meskipun demikian ada dari beberapa kalangan yang tetap saja menjual kenorakan dalam setiap penampilannya, hal tersebut dianalogikan hanya semata-mata mencari popularitas dirinya hingga menimbulkan sensasi besar di masyarakat, hingga namanya menjadi melambung… itu hanya strategi artis mengatrol dirinya agar populer di masyarakat, karena kemampuan yang dijualnya sebatas itu di dalam dirinya, sehingga segala macam komentar apapun yang ada tentang dirinya akan tetap diabaikannya…!!!. Lihat saja penampilan Uut Permatasari dengan goyangan muter-muter mngistaraykan orang yang berjalan lalu kakinya kena paku berkarat…auuu… dan Inul Daratista seoarng penynyi berasal dari Jawa Timur dengan goyang ngebornya… yang mengundang polemik berkepanjangan di masyarakat, akibat goyangannya yang begitu gusar membuat orang menjadi geger… , sampai-sampai MUI mengeluarkan Fatwa segala. Bahkan Rhoma Irama yang dianggap sebagai tokoh pengangkat citra musik Dangdut itu, ikut bicara dan membuat pernyataan sempat melarang inul untuk menyanyikan lagu-lagunya dalam setiap kesempatan dimanapun berada .
Sejumlah artis dan musisi dari genre musik lainpun kini mulai mencoba melakukan eksperimentasi dengan menggabungkan musik mereka dengan warna musik Dangdut. Ada juga Group beraliran lain yang menyisipkan beberapa lagu Dangdut hasil ciptaannya ke album mereka, hal ini sengaja dilakukan sebagai variasi musik mereka yang akan dirilisnya. Suatu contoh Group Band Rock kenamaan “Godbles” yang menampilkan lagu-lagunya beraliran rock atau metal, disisipi juga lagu beraliran Dangdut dan gambus dengan judul lagunya yang sempat meledak waktu itu dengan lagu “Sakia”. Tidak hanya disitu saja, para penyanyi POP juga ikut-ikutan pada mencoba berpindah ke lagu Dangdut seperti penyanyi Denada. Demikian juga untuk kategori group, kelompok Group musik seperti Project Pop, Slank, hingga Dewa 19 pun tidak segan-segan menyanyikan lagu dangdut baik di studio Televisi maupun di atas panggung terbuka dengan lantangnya. Dari Paparan di atas dapat ditarik benang merahnya, bahwa musik dangdut yang dulunya merasa terpinggirkan keberadaannya, kini musik ini telah menunjukkan esistensinya sebagai musik yang menyatu dengan lingkungan masyarakatnya. Hingga keberadaanya diterima dari semua kalangan baik kelas pekerja maupun tingkat direktur bahkan para pemilik perusahaanpun mencintai musik Dangdut dengan berbagai macam situasi dan kondisi di mana dia berada. Tidak tanggung-tanggung, musik yang katanya kampungan dan untuk kalangan bawah ini sudah merambah ke Negara Amerika, betapa tidak, Negara Paman Sam teleh menggelar bertajuk “Dangdut In America” dan seorang pemenang telah terpilih. Al hasil bahwa pemenangnya itu adalah Pria berkulit hitam asal Amerika Serikat, Arreal Hank Tilghman telah berhasil menjuarai hajatan dangdut tersebut. Kemenangannya ini sekaligus membukukan rekor “Penyanyi Dangdut Asing” asal Amerika pertama, dan mendapat penghargaan dari MURI atas prestasi yang telah diukirnya. Hal ini juga membuktikan bahwa musik dangdut kini diterima berbagai macam lingkungan masyarakatnya dari berbagai kelas ekonomi dan status sosialnya, bahkan sampai meranda tingkat dunia, sungguh prestasi yang mengagumkan, bagi musik asli Indonesia yang bisa diterima oleh masyarakat manca negara. Kalau toh ada masyarakat Indonesia yang alergi mendengar musik dangdut…, itu dikarenakan dalam dirinya tertanam jiwa gensi hasil lansiran budaya populer, sehingga gayanya sok kebarat-baratan, padahal makanannya telo senggreng lan kelanthing…weee…makan… tu…gengsi…sampai kenyang…!!!
 *Pementasan KDI oleh TPI sebagai ajang untuk mencari bibit-bbiit baru penyanyi dangdut dan lantunan suara Ahmad Albar dengan lagu Sakia memberikan warna baru dalam penyajian rilis album serta Project P yang merubah lagunya dari POP ke musik dangdut*

No comments:

Post a Comment