Pertunjukan Grobak Dangdut
Keberadaan musik Dangdut telah dikenal oleh berbagai kalangan
masyarakat baik kalangan tinggi, kalangan menengah maupun kalangan bawah
dalam lingkugan masyarakat Indonesia hingga kini, hal tersebut
dikarenakan adanya kesederhanaan dan kelugasan dalam setiap liriknya
yang diusung dalam setiap lagu, hal inilah menyebabkan lagu-lagu musik
ini dikenal semua orang terutama kalangan bawah, karena tidak perlu
berpikir panjang dalam menerjemahkan makna yang ada di balik lagu
tersebut. Karakter ini memang cocok untuk kalangan masyarakat bawah
sehingga keberadaan lagu Dangdut mendapat tempat di hati mereka. Namun
dalam perjalanannya itu setelah terjadi kolaborasi dengan beberapa lagu
dari genre laing, sampai sekarang ini keberadaan jenis musik Dangdut
telah diakui oleh masyarakat kalangan atas juga, tentu saja bagi mereka
yang tidak tergila-gila dengan apa itu yang namanya “Gengsi” tetapi
memang didasari dengan keinginan hatinya itu sendiri. Bahkan prang
nomor satujajaran pemerintahan Jawa Timur yang pada waktu itu menjabat
Gubernur Jawa Timur yaitu Basofi Sudirman juga sebagai penyanyi Dangdut
dengan lagu hit’snya berjudul “Tak Semua Laki-laki” yang telah sukses
merebut hati penggemarnya. Dampak dari hal tersebut adalah disetiap kali
kesempatan ada Basofi Sudirman , maka hadirin akan mendaulatnya untuk
nyanyi. Dalam perjalanan hingga sekarang, musisi musik Dangdut terus
memperbaiki citranya di mata masyarakat mulai dari lirik-lirik yang
ditampilkan sampai aksinya di atas panggung atau stage. Meskipun
demikian ada dari beberapa kalangan yang tetap saja menjual kenorakan
dalam setiap penampilannya, hal tersebut dianalogikan hanya semata-mata
mencari popularitas dirinya hingga menimbulkan sensasi besar di
masyarakat, hingga namanya menjadi melambung… itu hanya strategi artis
mengatrol dirinya agar populer di masyarakat, karena kemampuan yang
dijualnya sebatas itu di dalam dirinya, sehingga segala macam komentar
apapun yang ada tentang dirinya akan tetap diabaikannya…!!!. Lihat saja
penampilan Uut Permatasari dengan goyangan muter-muter mngistaraykan
orang yang berjalan lalu kakinya kena paku berkarat…auuu… dan Inul
Daratista seoarng penynyi berasal dari Jawa Timur dengan goyang
ngebornya… yang mengundang polemik berkepanjangan di masyarakat, akibat
goyangannya yang begitu gusar membuat orang menjadi geger… ,
sampai-sampai MUI mengeluarkan Fatwa segala. Bahkan Rhoma Irama yang
dianggap sebagai tokoh pengangkat citra musik Dangdut itu, ikut bicara
dan membuat pernyataan sempat melarang inul untuk menyanyikan
lagu-lagunya dalam setiap kesempatan dimanapun berada .
Sejumlah artis dan musisi dari genre musik lainpun kini mulai mencoba
melakukan eksperimentasi dengan menggabungkan musik mereka dengan warna
musik Dangdut. Ada juga Group beraliran lain yang menyisipkan beberapa
lagu Dangdut hasil ciptaannya ke album mereka, hal ini sengaja dilakukan
sebagai variasi musik mereka yang akan dirilisnya. Suatu contoh Group
Band Rock kenamaan “Godbles” yang menampilkan lagu-lagunya beraliran
rock atau metal, disisipi juga lagu beraliran Dangdut dan gambus dengan
judul lagunya yang sempat meledak waktu itu dengan lagu “Sakia”. Tidak
hanya disitu saja, para penyanyi POP juga ikut-ikutan pada mencoba
berpindah ke lagu Dangdut seperti penyanyi Denada. Demikian juga untuk
kategori group, kelompok Group musik seperti Project Pop, Slank, hingga
Dewa 19 pun tidak segan-segan menyanyikan lagu dangdut baik di studio
Televisi maupun di atas panggung terbuka dengan lantangnya. Dari Paparan
di atas dapat ditarik benang merahnya, bahwa musik dangdut yang dulunya
merasa terpinggirkan keberadaannya, kini musik ini telah menunjukkan
esistensinya sebagai musik yang menyatu dengan lingkungan masyarakatnya.
Hingga keberadaanya diterima dari semua kalangan baik kelas pekerja
maupun tingkat direktur bahkan para pemilik perusahaanpun mencintai
musik Dangdut dengan berbagai macam situasi dan kondisi di mana dia
berada. Tidak tanggung-tanggung, musik yang katanya kampungan dan untuk
kalangan bawah ini sudah merambah ke Negara Amerika, betapa tidak,
Negara Paman Sam teleh menggelar bertajuk “Dangdut In America” dan
seorang pemenang telah terpilih. Al hasil bahwa pemenangnya itu adalah
Pria berkulit hitam asal Amerika Serikat, Arreal Hank Tilghman telah
berhasil menjuarai hajatan dangdut tersebut. Kemenangannya ini sekaligus
membukukan rekor “Penyanyi Dangdut Asing” asal Amerika pertama, dan
mendapat penghargaan dari MURI atas prestasi yang telah diukirnya. Hal
ini juga membuktikan bahwa musik dangdut kini diterima berbagai macam
lingkungan masyarakatnya dari berbagai kelas ekonomi dan status
sosialnya, bahkan sampai meranda tingkat dunia, sungguh prestasi yang
mengagumkan, bagi musik asli Indonesia yang bisa diterima oleh
masyarakat manca negara. Kalau toh ada masyarakat Indonesia yang alergi
mendengar musik dangdut…, itu dikarenakan dalam dirinya tertanam jiwa
gensi hasil lansiran budaya populer, sehingga gayanya sok
kebarat-baratan, padahal makanannya telo senggreng lan
kelanthing…weee…makan… tu…gengsi…sampai kenyang…!!!
*Pementasan KDI oleh TPI sebagai ajang untuk mencari bibit-bbiit baru
penyanyi dangdut dan lantunan suara Ahmad Albar dengan lagu Sakia
memberikan warna baru dalam penyajian rilis album serta Project P yang
merubah lagunya dari POP ke musik dangdut*
No comments:
Post a Comment